10 Posisi Terbaik Mencapai Orgasme

Posisi ini dikatakan akan dapat memberikan orgasme paling intens baik bagi Anda atau pasangan Anda. Biarkan tubuh anda berada di sisi ranjang dengan kaki menggantung

Agar Pria Mahir di Ranjang

Bayangkan Anda bisa orgasme setiap kali bercinta dengan pasangan. Menyenangkan, bukan? Tetapi kenyataannya sebagian besar pria tidak selalu berhasil menggiring wanita untuk orgasme.

Best Sex Moment

Seks memang menjadikan sesuatu di dunia ini menjadi sangat indah. Manusia menjadikan seks bukan hanya sebagai pelampiasan kebutuhan biologis semata, namun seks merupakan sarana rekreasi dimana ada kesinambungan batin antara lelaki dan perempuan ( tanpa meniadakan kaum gay dan lesbian).

French Kiss

Berciuman selalu menjadi pengalaman unik yang tak terlupakan bagi mereka yang tengah dilanda cinta. Bila Anda siap untuk melancarkan French kiss (ciuman dengan permainan lidah) pada pasangan, ada beberapa hal yang wajib Anda perhatikan.

Tips Bercinta Lebih Lama

Ejakulasi terlalu dini sangat bisa dihindari. Pria bisa menarik penis saat sudah merasa akan ejakulasi. Cara ini bisa mengurangi aliran darah ke penis dan membantu pria untuk menunda ejakulasi.

Showing posts with label Kehidupan. Show all posts
Showing posts with label Kehidupan. Show all posts

Semakin Berumur Gairah Seks Makin Menurun

Sebuah studi yang dilakukan oleh produsen bawang putih, Kwai, menunjukkan bahwa ketika manusia mencapai usia tertentu, gairah seksnya pasti menurun. Usia yang dimaksud adalah usia 45 tahun.
Sebanyak 1.752 orang di atas usia 45 tahun ditanyakan mengenai kehidupan seksual mereka, dan survei menunjukkan bahwa setelah usia 45, gairah seks mereka menurun. Sekitar 60 persen mengakui tak merasakan gairah lagi, dan hampir seluruhnya mengatakan bahwa seks terasa amat berkobar ketika mereka berusia 36 tahun.

Foto Vagina Terbesar Di Dunia

Inilah foto vagina terbesar di dunia. Tapi anda jangan sampai jijik atau heran melihanya. karena ini bagian dari kehidupan manusia...

Payudara dan Vagina Terbesar

Payudara Terbesar
Bisa ngga dibayangkan susu tergede bukan milik bintang bokep atau orang-orang yang udah mengalami operasi plastik….
Nih dia cewek dari China. Tepatnya dari Gudong, Ting Jiafen… awalnya sih branya ukuran S juga, tapi bertambah besar
hingga mencapai 48 cm panjangnya (mancung banget coy!!!) dengan berat masing-masing 10 kg. Seharusnya Ting berbangga
dengan “karunia” ini, tapi sejak tahun 1993 Ting terus menerus sakit-sakitan, kehilangan kemampuan jalan dan buta!
Mungkin karena beban di dadanya yang berat banget...



Vagina Terbesar

Trik Pencegah Perceraian Ala Komedian

Sungkan rasanya berbicara perceraian. Namun konflik pada pasangan menikah, apalagi bagi mereka yang masih muda, seringkali mengarah pada kata atau sekadar keinginan bercerai. Simak cara cerdas dan juga humoris dari pasangan komedian Jason Jones dan Samantha Bee yang telah menikah 10 tahun.

1. Jika berhasil berkompromi soal isu kebersihan, artinya Anda selamat dari sumber konflik lain.
Jika standar higienitas Anda dan pasangan berbeda (kebanyakan pasangan sepertinya mengalami ini), tandanya Anda harus selalu siap berkompromi. Anda tak bisa memaksa pasangan mengikuti standar kebersihan atau higienitas Anda. Karenanya persoalan sederhana seperti pasangan yang selalu melempar kaos kaki sembarangan, atau tidak menyimpan pakaian bekas pakai di keranjang pakaian kotor, bisa menjadi sumber konflik berkepanjangan. Jika Anda dan pasangan bisa mengatasi masalah ini, selamat. Karena Anda pun akan terselamatkan dari konflik yang bersumber dari topik keuangan, politik, agama, bahkan uang.

2. Jika pasangan membuat Anda jengkel, bayangkan saja ia sebagai anak kecil yang menggemaskan. Agak sulit sepertinya menerapkan ini dan mungkin konyol bagi sebagian orang. Tetapi cara ini bisa membuat perspektif lain yang lebih menyegarkan saat Anda sedang kesal. Jika pasangan melakukan pekerjaan yang tak terselesaikan dan tentunya membuat Anda jengkel karenanya, cobalah lihat ia sebagai anak kecil berusia lima tahun. Jika Anda menyaksikan anak berusia lima tahun memberantakkan mainannya dan berbuat semau hati, Anda cenderung menahan diri untuk tidak marah, kan? Jika standar higienitas Anda dan pasangan berbeda (kebanyakan pasangan sepertinya mengalami ini), tandanya Anda harus selalu siap berkompromi. Anda tak bisa memaksa pasangan mengikuti standar kebersihan atau higienitas Anda. Karenanya persoalan sederhana seperti pasangan yang selalu melempar kaos kaki sembarangan, atau tidak menyimpan pakaian bekas pakai di keranjang pakaian kotor, bisa menjadi sumber konflik berkepanjangan. Jika Anda dan pasangan bisa mengatasi masalah ini, selamat. Karena Anda pun akan terselamatkan dari konflik yang bersumber dari topik keuangan, politik, agama, bahkan uang. Butuh kesabaran dan kemurahan hati memang untuk menjalankan cara ini. Bolehlah dicoba dan bandingkan hasilnya dengan cara lain seperti marah, emosi, atau berteriak menunjukkan kejengkelan Anda kepada pasangan yang bertingkah seperti bocah.

3. Jangan pernah berkelahi di depan umum. Anda tentu tak ingin dicap sebagai biang kerok atau perusak suasana, bukan? Bayangkan seperti apa rasanya jika Anda menyaksikan pasangan berkelahi di depan umum. Selain tak enak dipandang mata, emosi negatif yang dikeluarkannya juga bisa memengaruhi mood Anda. Jaga diri dan pasangan dari perilaku ini.

4. Saling mendengarkan kebutuhan pasangan dan bukan mau menang sendiri. Anda dan pasangan tak bisa memenangkan semua pendapat atau pikiran sendiri. Ada kalanya Anda harus didengarkan, sekaligus mendengarkan. Jangan memaksakan pasangan mengikuti kemauan Anda, menyesuaikan diri dengan semua keinginan Anda. Bagaimanapun pasangan adalah individu yang memiliki hak atas dirinya. Cobalah untuk selalu berusaha saling mendengarkan kebutuhan pasangan, bukan bersikap egois.

5. Jangan pernah menunda. Upayakan untuk tidak menunda hal positif yang bisa dilakukan bersama pasangan, apapun itu bentuknya. Singkirkan BlackBerry, dan nikmati waktu bersama untuk sekadar menonton atau mengomentari acara televisi yang tak bermutu. Jangan rusak waktu berharga dengan terus-menerus mengeluhkan pintu garasi yang rusak, perabot rumah yang semakin menua, atau apapun yang menganggu pikiran Anda. Sempatkan makan malam bersama. Berpegangan tangan lah lebih sering. Sesekali menonton film kesukaan bersama. Bukankah masa-masa bahagia seperti ini yang akan selalu teringat sampai kapanpun?

6. Ajak pasangan atau sekadar tunjukkan keinginan Anda untuk bercinta. Jika setiap pasangan saling memulai mengajak hubungan seks, bukankah perasaan dihargai dan diinginkan akan timbul kemudian? Jika pun untuk alasan tertentu Anda dan pasangan tak bisa melakukan hubungan seks, beritahu pasangan bahwa Anda sedang memikirkannya sedang bercinta dengan Anda. Berikan janji, bahwa nanti, jika waktunya tepat Anda akan segera mewujudkan pikiran nakal tersebut. Kirimkan juga pesan singkat nakal yang memancing gairah pasangan, atau setidaknya memancing senyuman saat membacanya.

7. Beri kesempatan menikmati "me time". Kadang pasangan butuh waktu menyendiri dengan "bersembunyi" di kamar mandi selama 45 menit, misalnya. Biarkan saja. Mungkin ada sikap Anda yang menjengkelkan dan ia ingin menjauh dari Anda sementara waktu. Toh, ia akan kembali kepada Anda setelah merasa dirinya lebih tenang.

8. Jika bertengkar, menjauhlah sementara dan lawan emosi negatif yang muncul. Pertengkaran pastinya akan muncul dalam pernikahan. Jika ini terjadi usahakan untuk tidak terjebak dalam perang mulut. Lebih baik Anda atau pasangan menjauh, cari udara segar dan kembali dengan energi lebih positif.

9. Sisakan 10 persen dari waktu Anda bersama pasangan untuk diri sendiri. Ijinkan pasangan Anda selalu hadir 90 persen dalam rutinitas Anda. Namun simpan sisa waktu 10 persen untuk diri sendiri, baik Anda dan pasangan. Anda tak perlu melihat suami mencukur kumis atau jenggotnya. Lebih menyenangkan jika sudah melihatnya plontos, dan itu memberikan kejutan kecil yang memberi bumbu dalam hubungan.

10. Berikan hadiah yang membuatnya berbinar, bukan berpikir keras. Hadiah seharusnya bisa menyenangkan hati pasangan dan merasa diperhatikan karenanya. Membelikan istri perangkat masak yang canggih namun membuatnya bingung cara menggunakannya, tidak bisa dihitung sebagai hadiah. Bukankah kebutuhan rumah tangga adalah kebutuhan bersama yang harus dipenuhi pasutri? Memberikan pasangan voucher belanja dan membuatnya bebas menggunakan semau hati untuk dirinya adalah hadiah kejutan yang bernilai murni hadiah. Bukan barang yang sengaja dihadiahkan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan Anda atau pasangan. Berikan hadiah yang menjadi representasi cinta dan perhatian Anda kepada pasangan.

6 Alasan Perceraian

Ada begitu banyak alasan bercerati, tetapi banyak pula jalan untuk menghindari alasan-alasan ini. Mungkin saja alasan-alasan perceraian yang dikemukakan di sini sedang terjadi dalam pernikahan Anda.

Untuk mencegah terjadinya mimpi buruk dalam setiap kehidupan rumah tangga, mari pahami apa saja penyebab dalam perceraian.

1. Macetnya Komunikasi
Tak ada hubungan harmonis tanpa komunikasi yang baik. Misalnya karena secara intelektual tak seimbang, pribadi terbuka yang berhadapan dengan pribadi tertutup, dan lain-lain.

2. Kurang Komitmen
Jangan berpikir kendurnya komitmen hanya terjadi pada mereka yang menikah tanpa cinta. Yang sebelumnya berpacaran bertahun-tahun pun bisa mengalami hal ini.

Biasanya ini terjadi karena salah satu pasangan atau bahkan keduanya tidak siap dengan kenyataan yang diperoleh ketika sudah menikah. Dari mulai kebiasaan, sifat asli, hingga tanggung jawab yang membesar. Jika salah satu tak dewasa, bukan tak mungkin perselingkuhan terjadi.

3. Uang yang Timpang
Uang memang masalah sensitif tapi tak membicarakannya hanya memperburuk keadaan. Jika suami tak memberi nafkah atau istri hidup tak imbang dengan penghasilan, sering juga memicur perceraian. Akibatnya, keduanya merasa tak nyaman dan tak adil membagi kewajiban, juga hak.

4. Kekerasan
Apa pun itu, kekerasan secara fisik, seksual, atau mental tidak bisa ditoleransi meski dilakukan oleh orang yang katanya mencintai kita. Jika benar cinta, mustahil ia mau menyakiti pasangannya.

5. Hasrat Seksual Tak Imbang
Hubungan intim tak sekadar perkara kewajiban dalam rumah tangga, melainkan perekat pernikahan. Pasangan yang memiliki libido seks tinggi, sementara istri atau suaminya tak bisa memenuhi keinginannya, cenderung tidak puas dan bahagia dengan pernikahannya. Ketidaksetiaan pun muncul dari sini, dan tak jarang bercerai adalah keputusan yang diambil.

6. Intervensi Orang Dekat
Pernikahan sudah ramai dengan dua orang, apalagi jika keluarga besar hingga teman ikut mencampuri. Seringnya masalah ini memicu perceraian karena salah satu pasangan tak merasa nyaamn dan tak mandiri dalam hubungannya.

Masalah-masalah ini memang hanya gambaran tapi patut diwaspadai untuk mencegah perceraian terjadi. Apalagi jika 6 masalah ini sedang terjadi pada rumah tangga Anda.

Ingat, pernikahan tak hanya butuh cinta, ia butuh kerja keras berkali-kali lipat dan kompromi luar biasa.

(Astrid Isnawati/Tabloid Nova)

Pria Rela Ngirit Demi WIL

Jika sudah jatuh cinta, laki-laki merelakan banyak kesenangan pribadi demi perempuan yang dicintainya. Tak jadi soal jika hal ini terjadi pada pasangan resmi atau istrinya. Sayangnya, survei yang dilakukan situs jodoh IllicitEncounters.com kepada 900 responden sepanjang September menunjukkan fakta lain. Laki-laki rela tak memenuhi kebutuhan pribadi demi selingkuhannya.

Sara Hartley, penyelenggara survei, mengatakan, dari riset menyeluruh yang dilakukannya, ditemukan bahwa laki-laki yang berselingkuh memiliki kesamaan secara psikis dengan penjudi. Mereka berani mengambil risiko tinggi untuk memuaskan hasrat perselingkuhannya.

Dari hasil survei didapat data berikut ini:

Tidak pelit
Laki-laki, saat berselingkuh, tidak hitung-hitungan untuk bersenang-senang bersama pasangan tak resminya. Laki-laki yang masih berhitung untuk menghemat biaya pengeluaran selama bersenang-senang bersama selingkuhannya, jumlahnya hanya kurang dari satu persen.

Mendahulukan selingkuhannya daripada hobi dan kebutuhan
personal lain
Memiliki mobil terbaru bagi kebanyakan laki-laki menjadi keinginan, bahkan kebutuhan. Namun, perselingkuhan lebih menyenangkan daripada memiliki mobil baru. Sebanyak 16 persen pria menyetujui hal ini.

Keinginan untuk memperbaiki rumah atau memperbesar rumah untuk keluarga juga ditangguhkan demi selingkuhan. Sekitar 15 persen laki-laki mengamini hal ini. Untuk hobinya berolahraga, 15 persen laki-laki merelakan tiket menonton pertandingan terbuang percuma atau tak membelinya untuk mendahulukan kesenangan bersama wanitanya.

Sebanyak 11 persen laki-laki juga membatalkan rencana menjadi anggota pusat kebugaran. Lebih baik uangnya digunakan untuk bersenang-senang bersama selingkuhan. Sementara 10 persen laki-laki menunda rencana membeli ponsel baru. Sementara enam persen lelaki rela tidak libur demi bersama selingkuhannya.

Berhemat demi selingkuhannya

Bahkan, para suami yang berselingkuh tak akan lagi mengajak istrinya makan malam atau mencari hiburan dengan alasan penghematan. Mereka berhemat agar masih tersedia cukup dana untuk wanita yang berselingkuh dengannya.
Nah, bagi Anda yang pasangannya menampakkan ciri-ciri serba menghemat pengeluaran dan aktivitas seperti di atas, tetapi tidak menghabiskan waktunya bersama Anda, cobalah untuk mengamati lebih lanjut. Apakah dia sedang berselingkuh?

9 Cara Menyenangkan Diri Sendiri


Menjadi bahagia adalah hak Anda. Tak perlu menunggu perasaan menyenangkan ini didatangkan oleh pihak lain. Anda bisa menciptakan rasa bahagia untuk diri sendiri. Hilangkan energi negatif dari dalam diri dengan menjalani sembilan strategi.

Anda bisa membahagiakan diri sendiri dengan strategi yang disarikan SELF dari buku The Nine Rooms of Happiness: Loving Yourself, Finding Your Purpose and Getting Over Life's Imperfections, karangan Lucy Danziger and Catherine Birndorf, MD.

1. Filter diri
Boleh jadi masa kecil atau masa remaja Anda begitu membahagiakan. Kehangatan keluarga ataupun berbagai hubungan atau peristiwa di masa lalu membuat Anda merindu masa lalu. Jika perlu Anda kembali ke masa-masa itu, karena cenderung tak menyukai keadaan saat ini.  Keinginan seperti ini wajar saja muncul. Freud menyebutnya screen memories yakni bahwa kita cenderung melakukan filter atas hidup kita melalui berbagai memori di masa lalu. Berhentilah memikirkan masa lalu. Hiduplah untuk masa sekarang. Hidup Anda adalah saat ini bukan masa lalu, camkan itu agar Anda lebih bahagia.

2. Refleksi diri
Berkacalah, lihat diri Anda lebih dalam. Kenali seperti apa Anda saat ini. Minta juga pendapat orang-orang tepercaya di kehidupan Anda, tentang diri Anda. Apa yang mereka pikirkan dan rasakan, Refleksi diri mengajarkan Anda untuk mengikuti intuisi, dan bahkan mengasahnya. Kenali diri Anda dengan jujur. Kuncinya, ambil pesan positif dari diri Anda dan dari opini orang lain tentang Anda.

3. Berani berubah
Jika Anda tak menemukan bahagia dengan hubungan saat ini, atau berbagai hal seputar kehidupan Anda, pekerjaan atau apapun juga. Buatlah perubahan pada diri sendiri atau isu yang ingin Anda ubah. Jika isu menyangkut hubungan yang tak menyenangkan, cari solusinya dari diri sendiri dan hubungan tersebut. Lakukan penyesuaian, tingkatkan toleransi, perbaiki hubungan atau tinggalkan hubungan jika terasa sudah semakin tak sehat. Yang bisa Anda lakukan adalah tindakan mengubah diri sendiri dan hubungan tersebut. Artinya, Anda tak bisa membuat orang lain (dalam hubungan tersebut) berubah mengikuti cara dan keinginan Anda. Kuncinya, kebahagiaan akan Anda rasakan dengan melakukan perubahan untuk diri sendiri bukan mengubah orang lain.

4. Membangun hubungan, bukan menyatukan 

Anda tentu sering mendengar, keberadaan Anda atau orang lain yang dikasihi, adalah saling melengkapi. Anda sebenarnya sudah lengkap, utuh sebagai seorang individu. Anda tak perlu dilengkapi oleh orang lain. Yang terjadi adalah, Anda dan orang lain yang menjalin hubungan, bisa kekasih, suami, sahabat, bertugas saling membangun hubungan. Tujuannya bukan saling melengkapi atau menyatukan perbedaan. Ibarat lingkaran, Anda dan orang lain adalah lingkaran utuh yang bertemu dan membentuk diagram venn. Anda dan suami misalnya, bukan menyatukan dua individu berbeda, namun saling membangun hubungan yang sifatnya tumpang tindih. Karakter Anda dan pasangan bisa saja saling bertabrakan, namun temukan kebahagiaan dari perbedaan ini dengan saling menghubungkan. Kuncinya, Anda dan orang lain yang membangun hubungan perlu saling menambal sulam, bukan saling melengkapi atau menyatukan. Apapun masalah yang Anda hadapi, dengan menerapkan cara ini, Anda akan merasa lebih bahagia karena mampu menerima kondisi dan mengatasinya dengan energi positif dari dalam diri.

5. Hentikan atau kurangi narsisme

Menjadikan diri sendiri sebagai pusat perhatian bisa diartikan negatif dan positif. Persepsi Anda terhadap diri sendiri tak sepenuhnya selalu benar. Terlalu percaya diri berlebihan dan berbangga dengan diri sendiri tak memudahkan Anda dalam menjalin hubungan, dengan siapa pun. Termasuk juga jika Anda terlalu keras terhadap diri sendiri. Dengan mengasihani diri, mengkritik diri sendiri atau hanya melihat kelemahan dalam diri. Emosi negatif yang berfokus pada diri sendiri ini juga tak lantas memudahkan hubungan dengan orang lain. Segeralah keluar dari perangkap narsisme negatif dan positif yang berlebihan, jika Anda benar-benar ingin merasakan kebahagiaan sebagai individu.

6. Berdamai dengan diri sendiri

Cobalah untuk memahami perbedaan, konflik atau berbagai ketidaknyamanan lain dalam berbagai relasi sosial dan lingkungan. Berdamailah dengan diri sendiri saat menghadapi masalah, konflik atau masa sulit. Toleransi adalah sikap yang bisa dipelajari. Latihlah sikap ini dan jangan pernah membiarkan konflik atau ketidaksepahaman berdampak buruk pada diri Anda. Buatlah diri Anda bahagia dengan mentoleransi masalah, menerimanya sebagai bagian perjalanan hidup yang harus Anda alami. Upayakan agar Anda tak menjadi lemah karena berbagai masalah.

7. Tak perlu bersandiwara

Bersikaplah jujur tanpa perlu bersandiwara. Jika Anda tak bisa menghadiri undangan pernikahan sahabat Anda, katakan alasan sejujurnya. Tak perlu mengarang cerita karena merasa tak enak menyampaikan berita tak menyenangkan tersebut. Atau Anda tak perlu berpura-pura tak ada masalah dengan teman padahal Anda menyimpan amarah. Yang akhirnya membuat Anda kerapkali membatalkan janji atau merancang rencana palsu, untuk menghindar darinya. Sandiwara sangat mungkin terjadi kapan saja dan selalu ada celah untuk melakukannya dalam kehidupan Anda. Terutama ketika Anda dihadapkan pada situasi yang berhubungan dengan atasan, orangtua, kakak atau siapapun yang lebih punya kuasa atas diri Anda.

8. Batasi diri
Apakah Anda termasuk tipikal individu yang senang membantu orang lain tanpa pamrih? Orang terdekat Anda bahkan sudah sangat hafal dengan sifat Anda yang terlalu baik ini. Jika Anda bertemu orang yang tepat, tak jadi soal. Justru orang yang mampu melihat sisi buruk dari imej ini akan mengingatkan Anda untuk membatasinya. Tetapi hal ini tidak akan terjadi pada orang lain yang akan memanfaatkan kebaikan tulus dari dalam diri. Jadi, Anda lah yang harus membatasi diri. Tak ada yang salah dengan sifat penolong dan baik hati, namun cobalah melatih membatasi diri. Anda memiliki batasan. Anda tak selamanya bisa menolong orang lain, meskipun Anda akan mengupayakannya. Tetap saja, jangan pernah biarkan orang lain memanfaatkan sisi baik dari dalam diri ini.

9. Buatlah keputusan
Apapun masalah yang Anda hadapi, buatlah keputusan untuk mengakhiri ketidakpastian dan menciptakan kebahagiaan. Anda berhak menunda keputusan yang juga adalah pilihan keputusan. Atau Anda bisa membuat pilihan untuk menyatakan sikap dan melanjutkan kembali perjalanan Anda. Selalu ada dua pilihan dalam hidup bukan? tentukanlah pilihan, menjalani apa yang ada sekarang ini atau berkembang dengan membuat keputusan yang membuat keadaan menjadi berbeda.

Test Keperawanan

Wacana untuk melakukan tes keperawanan bagi calon siswa sekolah menengah atas atau SMA dinilai melebihi dari primitif dan sangat terbelakang. Bahkan, Neng Dara Affiah, Komisioner Komnas Perempuan, secara tegas mengatakan bahwa tes keperawanan adalah barbar.

"Primitif masih bermoral. Ini adalah wacana yang sangat lebih dari terbelakang. Kebijakan yang dikeluarkan dengan logika yang sangat salah. Ini barbar!" kata Neng Dara saat dihubungi Kompas Female, Selasa (28/9/2010).

Menurut Neng Dara, tes keperawanan merupakan bentuk diskriminasi terhadap perempuan. Pertama, karena hanya perempuan yang memungkinkan terdeteksi perawan atau tidak, sedangkan keperjakaan laki-laki tidak bisa terdeteksi. Kedua, diskriminasi perempuan di bidang pendidikan, jika kemudian terbukti si perempuan tidak perawan, maka ia ditolak dan tidak mendapatkan akses pendidikan. Padahal, pendidikan adalah hak dasar setiap warga negara yang harus diberikan penyelenggara negara. "Diskriminasi di bidang pendidikan sudah menyalahi Undang-Undang Dasar 1945," papar Neng Dara.

Wacana yang menuai kritik ini digulirkan anggota DPRD Provinsi Jambi, Bambang Bayu Suseno. Keinginan Bambang agar siswi melakukan tes keperawanan dalam penerimaan siswa baru (PSB) disampaikan terkait peningkatan mutu pendidikan di Jambi. Keinginan ini kemudian direspons berbagai pihak, termasuk oleh Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang melihat tes keperawanan bukan sebagai solusi.

Tidak ada urgensinya
Menurut Neng Dara, tes keperawanan bagi calon siswa tidak ada urgensinya karena hanya melihat dimensi keperawanan dari satu perspektif saja. Padahal, keperawanan bukan hanya karena hubungan seksual.

"Selaput dara perempuan bisa saja robek karena jatuh dari sepeda. Kebijakan ini sangat mundur dan tidak memiliki perspektif kemajuan. Seharusnya kita sudah tidak lagi mempersoalkan keperawanan yang sangat personal," tambahnya.

Seharusnya, saran Neng Dara, penyelenggara negara membuat kebijakan yang membuat remaja lebih produktif, seperti membuat arena olahraga atau kesenian yang mendorong remaja beraktivitas.

"Jika persoalannya adalah menyikapi kenakalan remaja, maka tes keperawanan adalah cara yang tidak akan efektif. Pendidikan reproduksi di rumah atau di sekolah akan lebih efektif untuk mengatasinya," ucapnya.

Akan lebih efektif lagi jika negara menyelenggarakan pendidikan seks untuk remaja seputar reproduksi. Remaja menjadi lebih paham perilaku seperti apa yang bisa menyebabkan kehamilan dan bisa menghindari terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan.

"Tes keperawanan tidak menawarkan solusi apa pun, termasuk untuk orangtua dalam mengawasi perilaku anaknya," katanya sambil menambahkan bahwa pemahaman mengenai hukuman sosial atau pengucilan sosial jika remaja hamil juga bisa menambah pemahaman remaja untuk menjaga perilakunya.

Neng Dara mengkritik bahwa DPRD seharusnya lebih menyoroti pendidikan reproduksi dan merencanakan budget lebih serius untuk hak reproduksi remaja.

"Dalam membuat kebijakan seharusnya lebih menyasar pada kebijakan publik, pada kebutuhan publik, bukan area privat seperti ini," Neng Dara menegaskan.

Pemerintah sebenarnya memiliki kebijakan reproduksi, tetapi belum diefektifkan. "Budgetnya kecil, seperti dianggap tidak penting," tandasnya.

Saat Putri Anda Lesbian

Orientasi seksual lebih banyak disebabkan faktor lingkungan dan traumatik. Faktor genetik hanya berkontribusi 3-5 persen, kata psikolog klinis Lita Gading, mengutip penelitian Asosiasi Psikiater Amerika.

Pilihan orientasi seksual, dengan menjadi lesbi atau gay, bahkan bisa terbentuk sejak remaja. Khususnya kepada anak yang tak mendapatkan pola asuh tepat di rumah. Remaja yang tak mendapati figur atau lingkungan yang nyaman di rumah, kemudian akan mencarinya di luar. Lingkungan terdekatnya lah yang akan membentuk karakter dan kepribadiannya.

Kebanyakan orangtua akan berupaya agar anaknya mengubah orientasi seksual menjadi hetero seperti yang dipilih lingkungan di rumah. Seperti Mb, orangtua Tn (15), siswi SMP di Depok yang menjalin asmara dengan guru taekwondo perempuannya, Sj (26). Khawatir dengan anaknya, Mb berupaya memberikan terapi orientasi seksual kepada Tn di Rumah Perlindungan Sosial Anak (RSPA) melalui Komnas Perlindungan Anak.

Cara yang dipilih orangtua remaja lesbi ini tak salah. Karena memang terapi menjadi cara terakhir yang bisa dilakukan orangtua untuk mengatasi anak yang lesbi. Namun, terapi hanya sedikit membantu. Langkah preventif dengan pola asuh yang tepat lebih efektif.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More